Jumat, 11 November 2011

PILIH MAINAN EDUKATIF AGAR SI KECIL TEKUN

 Alat Permainan Edukatif/APE merupakan mainan edukatif yang dapat merangsang daya piker anak. Termasuk diantaranya meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dan memecahkan masalah.



Tapi, bagaimana memnedakan mainan ini dengan mainan yang lainnya? Simaklah jawaban-jawaban tentang mainan edukatif yang disampaikan oleh Dr. Mayke S. Tedjasaputra, M.Si., psikolog perkembangan dari Fakultas Psikologi UI, yang juga terapis bermain.

Apa Yang Masuk Kategori Mainan Edukatif?

# Diperuntukan bagi anak balita,
Yakni mainan yang sengaja dibuat untuk merangsang berbagai kemampuan dasar pada balita”.

# Multifungsi,
Dari satu mainan bias diadapat berbagai variasi mainan sehingga stimulus yang didapat anak juga lebih beragam”.

# Melatih Problrm Solving,
 Dalam memainkannya anak diminta untuk melakukan problem solving, misalnya dalam permainan puzzle anak diminta untuk menyusun potongan-potongan menjadi utuh.”

# Melatih Konsep-konsep Dasar,
 Lewat permainan ini, anak dilatih untuk mengembangkan kemampuan dasarnya seperti mengenal bentuk, warna, besaran, juga melatih motorik halus.”

Happy Parenting


What a feeling it is to wrap your arms around your newly born. That little bundle of joy, who we’ve got into this competitive world.

To teach that growing child the ways of life. And the values he/she carries on,Man, What a tough job all this is.

PARENTING
We, parents are our children’s first primary teachers. We are the ones who should set the best examples for them.

P Patience positive praise
A Attention
R Reasoning
E Educating
N Nursing
T Trusting Tolerant
I  Impartial
N Nourishing
G Guiding

Kamis, 10 November 2011

Helping Your Child with Anger Management

 The teenage years which are mostly spent in high school will probably be a complicated as well as an exciting time for your teenager. Whether your teenager will enjoy high school or not will depend a lot on his social skills. An important part of having good social skills is in managing anger. Learning to manage anger is best learned from young at home. There may be various reasons for your child’s show of anger such as when not getting what he wants or not getting his way or feeling disappointed about something.
As a parent, it is beneficial for you to learn how to deal with your child’s display of anger. First, understand if he is showing unreasonable or inappropriate behavior. For example, a child who is tired or who did not get enough sleep will be more prone to this behavior.

How to Solve Your Child’s School Problems


When your child starts school or heads back to school, he is sure to encounter problems in school. I have two school going children ages 8 and 10 years old. Below are three familiar problems that I hear often from them now and again.
#1: “I don’t like my teacher!” She is mean!”
The right thing to do when your child complains on the above is to listen and ask questions. Your child might be venting and after doing so, he may feel better. You can also offer to talk to the teacher concerned later.
The above helps because you are building your child’s confidence by believing in his ability to rescue himself. You have also shown yourself to be a good sounding board and safety net.
#2: Your child is facing a big test or has a project due soon and unsure of what to do. “Mom/dad, please help I don’t know what to do!”

Rabu, 09 November 2011

Bermain dan Belajar dengan PAS



PAS adalah kependekan dari PLAY AND STUDY (Bermain dan Belajar) suatu alat bermain anak yang juga berfungsi sebagai alat belajar. Sistem bermain dan belajar PAS berasal dari Jerman Barat, dan mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1996. Sampai saat ini telah banyak anak-anak dan orang tua yang merasakan manfaatnya.

Keberhasilan sistem ini telah dibuktikan sejak tigapuluh tahun terakhir di Eropa Barat, khususnya di Jerman, melalui anak-anak prasekolah sampai usia sekolah menengah. Buku-buku dan alat bermain ini telah diterjemahan ke dalam 16 bahasa dan dipakai di 50 negara di dunia. Ribuan guru dan siswa seluruh dunia telah menikmati manfaat sistem ini.
Keping-keping berwarna-warni dari wadah kontrol PAS bersama-sama dengan buku-buku latihan PAS dalam berbagai bidang membaca, menulis, matematika , Bahasa Inggris dan lain-lain disajikan sebagai permainan yang menarik dan membangkitkan imajinasi anak.




Dengan PAS anak-anak dapat melatih kemampuannya dan memeriksa pengetahuan mereka sendiri tanpa bosan dan patah semangat.

Cara Cerdas Mendidik Anak


Sebagai orang tua yang selalu sibuk dengan rutinitas kerja yang padat. Membuat waktu kita sangat terbatas untuk anak kita.  Padahal inginnya kita bisa terus menerus dekat dengan si buah hati. 

Menurut psikolog selama kita bisa memanfaatkan waktu , orang tua yang sibuk pasti tetap bisa membesarkan anaknya dengan baik.  Karena belum tentu juga anak yang orangtuanya mempunyai  seratus persen waktu di rumah, bisa memiliki kualitas fisik, jiwa dan psikologis yang lebih baik dibandingkan anak yang  orangtuanya banyak waktunya habis di tempat kerja.   Karena tumbuh kembang anak tidak bergantung  pada lama waktu alias  kuantitas orang tua bersama anaknya. Melainkan lebih kepada kualitasnya.

Siapapun pasti  ingin bisa menjadi orang tua yang baik. Dan untuk menjadi orang tua memang butuh belajar.  Namun sayangnya, sekolah untuk menjadi orang tua belum ada. Bagaimana sebaiknya memanfaatkan waktu menjadi orang tua dengan efektif ? berikut tipsnya.



1.    Dekati anak, pahami karakternya
Orang tua yang baik adalah orang tua yang memahami karakter anak anda. Ada anak yang sejak awal menunjukan karakter pemalu, periang. Introvert, extrovert atau penuh percaya diri. Sebaiknya perlakukan mereka sesuai  dengan karakternya, dan jangan memaksakan anak untuk menjalani karakter lain. Atau memaksanya melakukan sesuatu yang dia belum merasa siap. Misalnya memaksa anak yang pemalu untuk maju ke panggung, sementara dia belum siap. Orang tua dan guru hanya bisa menyiapkan mentalnya, namun yang bertarung mempersiapkan mental itu adalah anak itu sendiri. Daripada ‘berkelahi’ dengan anak di belakang panggung. Lebih baik beri dia waktu untuk mengelola perasaan. Di kesempatan lain, dia mungkin jadi lebih berani. Jika dipaksa, anak bisa terbebani dan stress.

Waktu serta tenaga yang anda berikan pun terbuang percuma. Untuk memahami anak, anda tentu harus dekat dengan mereka. Dan menjadikan diri anda sebagai orang dekat hingga jadi tempat curhat juga perlu trik. Jika anak sedang bermasalah, berikan rasa empati dan perhatian. Tunjukan bahwa anda peduli dan ingin dia kembali ceria.  Jika karakter anak anda tertutup jangan paksa dia untuk segera to the point menceritakan masalahnya.
Anak malah semakin bungkam. Dekati sedikit demi sedikit, ajak dia ngobrol dari hati ke hati, dari situ anda bisa masuk ke pokok masalnya. Meski sibuk, jadilah pendengar yang aktif. Jangan pura-pura mendengarkan padahal tidak dan masih bekerja. Alihkan konsentrasi ke dia atau minta untuk menunda pembicaraan sesaat lagi.

2.    POSITIVE PARENTING
Terapkan positive parenting yaitu menghargai setiap perilaku baik anak  sebanyak-banyaknya dan usahakan untk menghukumnya sesedikit mungkin. Jika anak melakukan kesalahan, jangan langsung dimarahi. Tapi gali alasan dia melakukannya, serta ajak dia berpikir apakah itu baik atau tidak. Bersikaplah tenang, karena pada dasarnya setiap perilaku anak adalah proses menemukan jatidiri atau identitas  dirinya. Dengan cara ini, anak mengerti dan anda bebas stress. Anak usia satu sampai dua tahun adalah usia yang segala perilakunya msaih bersifat eksplorasi. Maka berikanlah kesempatan itu, karena ini sangat bermanfaat untuk perkembangan otaknya.

3.    LIBATKAN DAN AJAK DISKUSI
Ingin anak yang pemberani dan punya sifat memimpin ? libatkan dalam diskusi keluarga, dengarkan dan hargai pendapatnya. Lakukan itu sejak dia kecil, agar ingatan itu tertancap di memorinya. Diskusikan banyak hal dengannya mulai dari memilih makanan, baju, berwisata ke mana, sampai sekolahnya sendiri. Hal ini penting untuk membentuk rasa percaya dirinya. Dengan kebiasaan ini, anak juga akan terbiasa dengan penyelesaian masalah  secara demokratis. Mulailah  melibatkan mereka ke dalam tugas-tugas rumah tangga sehari-hari, tentunya dengan menyesuaikan dengan usianya mereka. Anak biasanya akan merasa senang, jika ia merasa dibutuhkan oleh orang lain dan berguna bagi orang lain.